Kamis, 20 Agustus 2020
Indonesia |Part 1
Buat yang tadi pada Japri....,😅 Link sudah bisa di Download
Buruan......, ✊🏻🔥🔥🔥Keburu di *BLOKIR*
*Jejak Khlifah Di Nusantara*
Part 1: https://www.youtube.com/watch?v=gXp1bupZGfE
Part 2: https://www.youtube.com/watch?v=NeA07wr76Ic
Part 3: https://www.youtube.com/watch?v=AzuMFYh5gLA
Catatan:
1. Video ini murni Film, tanpa dialog, dan gambar lebih bagus.
2. Video sengaja di Unlist (tidak di buka untuk publik untuk keamanan, juga Judul tidak mengandung kata "Khilafah"
3. Silakan di share ke Grup WhatsApp keluarga dan lainnya yang antum miliki Continue Reading
Pecah! Ratusan Ribu Tiket Film Dokumenter Jejak Khilafah di Nusantara Habis Dipesan Netizen
TintaSiyasi.com-- Ratusan ribu tiket film dokumenter Jejak Khilafah di Nusantara habis dipesan warganet. “Dari pagi sudah ada 250.000 orang dalam premiere ini,” ujar Akhmad Adiasta host Film Jejak Khilafah di Nusantara Kamis (20/8/2020).
Tak hanya itu, hastag dukungan terhadap pemutaran film JKdN hingga ajakan untuk nonton bersama (nobar) juga menguasai jagat Twitter pada urutan pertama.
Host mengingatkan film ini akan menjelaskan bahwa umat Islam dulu pernah berjaya dalam naungan khilafah. Hingga jejaknya sampai ke Nusantara.
"Khilafah bukan hal yang baru, jejaknya bisa dilihat melalui film ini," pungkasnya.[]
Reporter: Liza Burhan
KH Rokhmat S. Labib: Umat Islam Tertindas karena Tidak Ada Khilafah
Foto: KH. Rokhmat S. Labib
Tintasiyasi.com -Dalam sambutan penayangan film dokumenter Jejak Khilafah di Nusantara (JKdN) 1 Muharram 1442 (20/8/2020), Ustaz Rokhmat S. Labib memberikan sambutan hangat kepada 250 ribu lebih warganet yang telah memesan tiket nonton JKdN. "Yang paling bermakna (dalam tahun baru hijriyah), sadar, umat Islam tertindas karena tidak adanya khilafah," tuturnya, Kamis (20/8/2020) secara daring.
Ia menjelaskan, bahwa penyebab dari kezaliman yang menimpa umat Islam adalah tidak adanya khilafah. Adanya khilafah mampu memberikan perlindungan kepada umat Islam. Hingga jejaknya dapat dilihat dari film JKdN.
Dengan pekikan takbir, Ustaz Labib, begitu sapaan akrabnya, mengajak warganet tetap bersemangat mendakwahkan khilafah. "Marilah kita, istiqamah dalam perjuangan tegaknya khilafah. Allahuakbar," pungkasnya.[]
Reporter: Ika Mawar
Netizen Rame-Rame Ajak Nonton Film Jejak Khilafah di Nusantara
TintaSiyasi.com-- Warganet mengungkapkan harapannya terkait film Jejak Khilafah di Nusantara (JKdN), salah satunya seperti yang diungkapkan pemilik akun Twitter @Aiek_Channel. "Berharap film ini membuka pemikiran baru dan pengetahuan sejarah tentang Khilafah di Nusantara. Disinformasi membuat Konsep Khilafah belum dapat diterima karena informasi dan pemahaman WNI yang minim. Khilafah disebut dalam Al-Qur’an sebagai Ajaran Islam, bukan ideologi negara yang ditakuti seperti komunis, (https://t.co/0uWL7OtbTv)," cuitnya, Selasa (18/8/2020).
"Insya Allah film Jejak Khilafah di Nusantara untuk membangun kesadaran umum akan urgennya khilafah. Membuka wawasan bahwa khilafah bagian dari nusantara, agama Islam yang kita anut saat ini adalah hasil jejak dakwah khilafah di Nusantara," balas akun @anita_sari67 padanya.
"Film Jejak Khilafah di Nusantara dengan tujuan membuka pemikiran umat, bahwa khilafah itu nyata dan ada buktinya. Agar umat tidak gagal paham dan melek sejarah, insya Allah film ini akan membantu pemahaman umat akan pentingnya khilafah," komentar @tim3_ pada akun @Aiek_channel di hari yang sama.
Akun @LaillyFadillah juga membalas cuitan @Aiek_channel, bahwa tidak usah mempertentangkan khilafah, karena hanya membuka luka lama dan menyinggung perasaan umat Islam.[]
Rep. Ika Mawar
Rabu, 19 Agustus 2020
Jejak Khilafah di Nusantara, Film ini Akurat!
Foto: Nicko Pandawa
TINTASIYASI.COM-- Film dokumenter Jejak Khilafah di Nusantara ini akurat. "Sudah melalui tahapan-tahapan riset verifikasi yang akademis sehingga bisa dipertanggungjawabkan," tandas Nicko Pandawa selaku sutradara film dalam acara pemutaran perdana film dokumenter Jejak Khilafah di Nusantara Kamis (20/8/2020), secara daring.
Menurutnya, tahapan proses akurasi yang dilakukan tim pembuat film melalui dua tahapan, yaitu proses heuristik dan proses verifikasi. "Dalam ilmu sejarah dilakukan proses heuristik yaitu mencari sumber baik sumber primer maupun sekunder," bebernya.
Ia menambahkan temanya berdasarkan jejak Khilafah di Nusantara. Ruangnya meliputi Asia Tenggara (Nusantara) ini proses awal heuristik. Proses verifikasi dari data-data yg dikumpulkan melakukan kritik baik internal atau eksternal, dari barang yg dikumpulkan selama penelitian, kemudian verifikasi, meneliti atau menerjemahkan sumber-sumber yang didapatkan untuk menjadi narasi.
Nicko juga menjelaskan, uniknya dari proses penerjemahan ini dilakukan berbeda dari yang biasa dilakukan peneliti. "Histiorografi yang dilakukan berbeda yang biasanya lazim dilakukan para akademisi. Target masyarakat umum dari berbagi latar belakang, sehingga hasil penelitian diterjemahkan menjadi audio visual," pungkasnya.[]
Reporter: Dewi Srimurtiningsih
Prof. Suteki : Don't Miss it! Film Jejak Khilafah di Nusantara akan Segera Diputar
Prof. Dr. Suteki S. H. M. Hum.
TintaSiyasi.com-- Di antara ribuan penonton yang sedang menanti detik-detik pemutaran serentak film dokumenter Jejak Khilafah di Nusantara hari ini, Kamis 20 Agustus 2020. Prof.Dr. Suteki SH.M.Hum juga bersemangat menantikan Film Jejak Khilafah di Nusantara di kediamannya Villa Duren kav 5, Banyumanik, Semarang.
"Apa kabar saudara-saudaraku..? Wah.. sudah gak sabar ya melihat film jejak Khilafah di Nusantara..” dalam video unggahannya di forum WhatsApp Grup Uniol 4.0 Diponorogo, pada Kamis (20/8/2020).
Ia mengajak untuk bersabar menunggu pemutaran film, “Tampaknya masih ada gangguan, jadi saudara-saudara semuanya harus bersabar film Jejak Khilafah di Nusantara akan segera diputar. Assalamu'alaikum.. Don't miss it!," tuturnya.[]
Reporter: Liza Burhan
Langganan:
Postingan (Atom)
Designed By: Blogger Templates | Templatelib